Kuala Lumpur: Terdapat kemungkinan bahawa pesawat AirAsia Indonesia yang hilang ketika penerbangan dari Surabaya ke Singapura mendarat di suatu tempat yang tidak diketahui.
Menurut laporan Detik.com, Ketua Badan Search and Rescue Nasional (BASARNAS) DKI Jakarta, Sutrisno berkata, kemampuan pesawat itu untuk terbang selama empat jam membolehkan pesawat itu terus meluncur lebih jauh lagi dari lokasi kehilangannya.
“Pesawat itu sudah terbang tidak sampai dua jam meskipun kemampuannnya itu membolehkan ianya terbang selama empat jam. Oleh hal demikian, pesawat itu mampu terbang lagi lebih jauh dari lokasi kehilangannya dan mungkin saja ianya mendarat di suatu tempat,” katanya di Pejabat Bandara Wilayah II, Tangerang tengah hari tadi.
Sehingga kini BASARNAS juga tidak dapat memastikan bahawa pesawat QZ8501 itu jatuh dan pencarian masih dilakukan di sekitar Pantai Tanjung Pandan dan Pontianak menggunakan tujuh buah kapal dan dua helikopter milik BASARNAS.
Agensi itu juga turut mendapat bantuan daripada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Tentera Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL).
“Kita berharap agar semua pihak dapat memberikan informasi keberadaan pesawat itu. Mudah-mudahan pesawat ini dapat mendarat di suatu tempat yang belum diketahui,” kata Sutrisno.
Menurut laporan Detik.com, Ketua Badan Search and Rescue Nasional (BASARNAS) DKI Jakarta, Sutrisno berkata, kemampuan pesawat itu untuk terbang selama empat jam membolehkan pesawat itu terus meluncur lebih jauh lagi dari lokasi kehilangannya.
“Pesawat itu sudah terbang tidak sampai dua jam meskipun kemampuannnya itu membolehkan ianya terbang selama empat jam. Oleh hal demikian, pesawat itu mampu terbang lagi lebih jauh dari lokasi kehilangannya dan mungkin saja ianya mendarat di suatu tempat,” katanya di Pejabat Bandara Wilayah II, Tangerang tengah hari tadi.
Sehingga kini BASARNAS juga tidak dapat memastikan bahawa pesawat QZ8501 itu jatuh dan pencarian masih dilakukan di sekitar Pantai Tanjung Pandan dan Pontianak menggunakan tujuh buah kapal dan dua helikopter milik BASARNAS.
Agensi itu juga turut mendapat bantuan daripada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Tentera Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL).
“Kita berharap agar semua pihak dapat memberikan informasi keberadaan pesawat itu. Mudah-mudahan pesawat ini dapat mendarat di suatu tempat yang belum diketahui,” kata Sutrisno.